Baju Lebaran
Budaya tradisi masyarakat Indonesia ketika sudah berada di pertengahan puasa adalah persiapan menghadapi lebaran. Bagi anak-anak, lebaran adalah momen paling istimewa sepanjang tahun.
Istimewanya, mereka dimanjakan dengan segudang hadiah dari sebelum hari raya kurang sekian hari hingga pas hari raya dan setelahnya.
Salah satu istimewanya adalah persiapan lebaran dengan baju baru edisi lebaran. Ada tiga jenis kategori hukum baju lebaran, antara lain:
1. Wajib. Baju baru adalah kewajiban yang harus dijalankan bagi setiap orang dewasa yang memiliki anak. Maka, jika tidak menunaikannya, harus membayar hutangnya pascalebaran. Hehehehe.
2. Sunnah. Baju Lebaran disunnahkan bagi kalangan sesepuh dan pinisepuh yang memiliki kelebihan rejeki dalam bentuk kerajaan bisnis, juga sunnah dikeluarkan oleh setiap pasangan dewasa yang resmi dan sah dan belum dikaruniai keturunan.
Ke mana mereka salurkan baju lebarannya? Untuk sesepuh pinisepuh yang tajir, ya minimal cucu mereka, syukur-syukur panti asuhan didrop perancang busana dan penjahitnya sekalian dan bikin seragam lebaran. Keren itu. Sementara buat yang pasangan belum dikaruniai keturunan, cukuplah keponakan-keponakannya dibelikan bingkisan kado lebaran. "Leeeeeek, klambine endi leeeeeek?!" rengek si keponakan pada om-nya saat kumpul lebaran. Hahaha.
3. Haram. Berlaku bagi pasangan dhuafa dari kalangan fakir dan miskin. Cukuplah bagi mereka yang tidak mampu, hanya membayar zakat fitrah saja. Selebihnya, adalah haknya untuk menerima santunan dalam berbagai bentuknya. Syukur-syukur dari kalangan dewasa, sesepuh pinisepuh punya akses terdekat kepada mereka yang tidak mampu ini. *agak seriusan dikit*
Jadi, baju lebaran bagi anak-anak sesuatu yang istimewa, layak mereka dapatkan atas prestasi mereka selama sebulan penuh melawan hasrat haus dahaga dan lapar menjalankan ibadah puasa dan ibadah sunnah ramadhan lainnya.
Lah, kalau yang tidak menjalankannya apa dapat juga? Ya iya dong. Wajib dapat. Jangan sampai terjadi permasalahan saat lebaran tiba karena tangisan balita dan anak-anak anda seusia TK dan SD kelas 1-2 merecoki lebaran anda hanya karena temannya lebaran pakai baju baru dan anak sampeyan gak pakai baju baru.
Dan terakhir, hukum baju lebaran hanya berlaku bagi anda yang masih mempercayai bahwa lebaran itu ada seusai menjalankan sebulan penuh puasa. ;)
Post a Comment