Pokemon Go: Menguntungkan atau Membahayakan?
Belum juga dirilis resmi di Indonesia oleh vendor pembuat aplikasinya, permainan Pokemon Go sudah menggemparkan jagad maya dan media massa Indonesia. Pasalnya, berita heboh dari luar negeri mengisahkan cerita tragis berujung nyawa melayang atau hampir hilang, sementara di sisi lain kehebatannya yang mampu menyita emosi pengguna untuk aktif bangkit dari tempat duduknya untuk mencari monster menjadikan permainan ini pelopor game yang menggabungkan dunia nyata dan dunia maya.
Seperti halnya kehebohan-kehebohan lain sebelumnya, mulai dari kehadiran internet, lalu booming facebook, lalu ponsel cerdas yang multitasking, disusul berikutnya youtube, dan kini giliran Pokemon Go yang bikin heboh.
Fenomena Pokemon Go menjadi booming karena beredarnya broadcast di platform social chat whatsapp dan BBM seperti halnya i-doser yang dikatakan sebagai narkoba digital yang membuat kecanduan penggunanya.
Kehebohan Pokemon Go dikarenakan unsur daya tariknya yang memaksa penggunanya untu bergerak aktif berburu monster di lingkungan sekitarnya. Akibatnya tak hanya dirasakan bagi penggunanya, tapi juga orang-orang di sekelilingnya.
Di lingkungan yang relatif sepi, berburu monster tidak begitu berbahaya selain ke penggunanya sendiri yang terlihat sibuk dengan hapenya. Tapi, menjadi berbahaya bila permainan ini dimainkan di tempat ramai apalagi di jalan raya, akan sangat mengganggu pengguna jalan lain. Mengingat para pengguna Pokemon Go terlihat antusias dan fokus dengan gadgetnya dan abai pada sekelilingnya. Melihat tayangan di media televisi, berita jatuhnya dua anak ke jurang menjadi cerminan betapa berbahayanya para pemain Pokemon Go yang tak sadar lingkungan sekelilingnya. Mereka yang sibuk dengan gadgetnya menjadi asosial.
Dampak negatifnya yang lain yang digembar-gemborkan adalah keamanan intelijen. Di mana pengguna seolah mengirim citra ruang 3D sekelilingnya melebihi kemampuan google maps disinyalir sangat membahayakan.
Di sisi lain, kemampuan game ini juga memiliki sisi positif yang mengajak pengguna bergerak lincah tak hanya duduk. Seluruh organ tubuhnya bergerak lincah dan bebas mengejar monster virtual yang hebatnya itu ada di sekeliling dunia nyata mereka. Belum lagi pernyataan reward atas kehebatan pengguna yang menangkap banyak monster menjadi daya tarik kuatnya.
Alhasil, semua kembali pada kedewasaan penggunanya, jika memang masih anak-anak, tergantung pada kedua orangtuanya. Kapan dan di mana boleh memainkan pokemon go bagi anak-anaknya.
Selamat berburu monster!
berbahaya kalau main di jalan ya
BalasHapusperbedaan tepung maizena dan tepung terigu