Header Ads

Kerajinan Tas Rajut: "Tas Anti Begal"

Kerajinan "Tas Anti Begal" ini merupakan usaha kerajinan home industry yang dikerjakan oleh seorang ibu rumah tangga yang membantu perekonomian keluarga dengan beraktifitas di rumah. Usaha yang ditekuni ibu muda berusia 30 tahun ini dimulai sekira sembilan lalu atau akhir tahun 2015 yang menyasar segmen pasar ibu-ibu sosialita. Memanfatkan kemajuan dan murahnya teknologi berjejaring di social chat.



Nama lengkapnya Dwi Rahmawati, berstatus ibu rumah tangga, ia memulai usahanya dari rumah di jalan Kandangan Gunung Bakti 3 RT 08 RW 01, Surabaya Barat. Di depan anak-anak SMAN 11 Surabaya yang sedang belajar ilmu kewirausahaan, ia menuturkan bahwasanya semula tak ada keinginan untuk berwirasusaha, tapi berbekal kemampuan bersosialisasinya dengan memberi penyuluhan terkait kerumahtanggaan di lingkup PKK, ibu muda ini memberanikan diri berwirausaha.

Keberaniannya membuka usaha ini tak lepas dari dukungan suaminya yang memang menginginkannya tetap mengawasi dan mendidik anak-anaknya. Berangkat dari rumah dengan keterampilan menjahit dan menyulam yang juga tidak ahli, Ibu Dwi membaca peluang tren mode yang sedang berkembang di kalangan ibu-ibu muda seusianya.

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat "Tas Anti Begal" ini sebenarnya sederhana, tali kur, resleting, kain furing dan tali hias. Cara pengerjaannya pun sederhana, karena memang yang dikerjakan oleh Bu Dwi hanya yang sesuai wilayahnya. Dijahit secara manual, tidak menggunakan alat-alat modern mesin jahit, sementara yang melibatkan mesin, diserahkan ke tukang jahit yang memang memiliki peralatan yang lebih memadai sesuai tingkat kerumitan desain. Tas dianyam dengan berbagai bentuk sesuai dengan selera dan mode yang sedang tren. Dipatok dengan harga di kisaran 65.000 - 400.000, sementara untuk dompet 65.000 - 70.000, tas Sling Bag 200.000 - 250.000 dan untuk tas besar 350.000 - 400.000.

Usaha kerajinan Tas Anti Begal ini berawal dari modal awal 120.000 saja, terus berkembang dan berkembang lumayan pesat hingga bisa digunakan untuk membantu kebutuhan rumah tangga. Kini, yang semula hanya sekadar dari mulut ke mulut dan melalui media sosial, kadang diikutkan pameran produk kerajinan ataupun bazar kegiatan masyarakat.

Boleh dibilang Tas Anti Begal ini cukup mahal untuk kalangan ekonomi yang serba pas-pasan. Menurut Bu Dwi, yang mahal dari proses pembuatan Tas Anti Begal ini adalah ongkos kerjanya, baik pengerjaan oleh beliau sendiri maupun yang diserahkan ke tukang jahit.

Tertarik dengan tas rajut berjuluk "Tas Anti Begal" buatan Bu Dwi Rahmawati? Hubungi beliau di Kandangan Gunung Bakti 3 RT 08 RW 01, Surabaya Barat.

Selamat menikmati produk tangan terampil Indonesia... :)

______________________________
Tim Survey: Elfira Lukyta, Ni’ma, Novita A., Novita DC.
Editor: Gempur Abdul Ghofur


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.