Header Ads

Makan Bersama yang Barokah

Makan bersama atau makan bareng bersama teman, seperti halnya makan bersama keluarga, merupakan kebahagiaan dan keceriaan yang menyempurnakan hidup. Tidak ada yang memungkiri bahwa makan bersama di semua kebudayaan yang pernah ada di dunia menempatkannya sebagai acara yang membahagiakan dan menyenangkan.

Terlebih bila dikaitkan dengan tradisi lama muslim atau jawa muslim yang mengedepankan konsep berkah atau keberkahan. Tidak ada sesuatu yang mengganjal dari sebuah acara kumpul-kumpul di Masjid dalam waktu yang relatif lama kecuali satu hal, makan bersama.

Makan bersama memiliki fungsi yang tak sedikit, selain mengandung muatan duniawi, juga ada dimensi ukhrawi. Terlebih lagi jika tradisi makan bersama itu terjadi di pesantren, jauh lebih dilembagakan diwajibkan proses dan mekanismenya.

Secara duniawi, makan bersama selain berfungsi sebagai bentuk upaya menjaga keberlangsungan hidup dengan memenuhi hak tubuh, juga sebagai bentuk menumbuhkan rasa kebersamaan di antara sesama teman yang memiliki latar budaya dan keilmuan yang berbeda-beda. Dengan makan bersama, ada rasa saling tenggang rasa, tepa selira, saling memahami dan mengerti satu sama lain yang tercipta. Satu dengan yang lain saling mengenal dan memahami karakter masing-masing. Saling bertukar ilmu dan tata cara adab makan, jika memang ada yang kurang pas, maka yang terjadi adalah penyesuaian diri.

Secara ukhrawi, konsep berkah atau keberkahan menjadi landasannya. Mensyukuri adanya rejeki yang berasal dari Allah SWT melalui tangan jamaah yang entah siapa di antara mereka yang kelebihan rejeki. Sedekah atau shodaqoh menjadi dasar bagi penyedia makanan dalam berbagi rejeki. Kesabaran dan kesyukuran menjadi landasan bagi mereka yang menjadi jamaah pelaku makan bersama.

Di dalam majlis makan bersama utamanya di masjid, ada banyak serakan rejeki dan pahala. Malaikat pun bertasbih dan mendoakan setiap upaya kebaikan yang ditujukan untuk kemaslahatan bersama. Berkumpul mendiskusikan masalah jamaah dan mencari solusinya dan lalu diakhiri dengan makan bersama, itu anugerah yang memang tidak bisa diungkapkan lewat kata-kata. Keindahan ukhuwah dalam kemaslahatan.

Tertarik makan bersama yang berkah? Buruan segera datangi masjid dan musholla terdekat, tradisikan makan bersama meski sekadar gorengan atau jajan pasar. Insya Allah damai meliputi.

Selamat makan... :)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.